Lifestyle yang makin memburuk

Senin, 11 Oktober 2010

Dalam hal ini saya akan membahas tentang generasi indonesia masa kini, spesifiknya tentang kesehatan dan gaya hidup anak muda zaman sekarang yang makin serba instan, mudah, dan enak. Pertama, hidup serba instan, makin banyak pilihan makanan yang enak, lezat, menarik, dan affordable, tentunya membuat mudah bagi para kaum muda ayaupun tua untuk membelinya, disamping itu selain makin banyaknya pilihan makanan, makanan-makanan tersebut cenderung bersifat mengandung banyak lemak dan kolesterol atau pengawet yang berlebihan, contohnya seperti ayam goreng junkfood, mie instan, burger, dan sebagainya, memang zaman makin modern maka automatically makanan juga bertransformasi menjadi praktis, mudah, danmakin ke arah sini makin western saja.

Gaya hidup modern telah merubah kita kepada hal-hal yang lebih sophisticated and simple, untuk contoh jika ponsel tertinggal, pasti resah, dan baru-baru ini makin banyak yang ketergantungan dengan jejaring sosial macam facebook,twitter, dan sebagainya. Gaya hidup berjejaring sosial mengakibatkan makin banyaknya orang berkeluh kesah di dunia maya, selain gratis, seolah hal-hal yang telah dituangkan didalam curhatan bisa dibagikan keseluruh orang, bahkan menghujat pun bisa melalui media ini.

Kebiasaan merokok merupakan gaya hidup yang paling saya benci, karena faktor utama saya tidak merokok dan lingkungan kampus saya tidak bebas rokok, melainkan rokok diperbolehkan, memang hak mereka untuk merokok, tetapi ironisnya makin banyak orang yang merokok bahkan bisa habis 3 bungkus lebih dalam sehari. Pertanyaan besar apakah mereka tidak berpikir jangka panjang? , padahal banyak kasus orang terkena stroke pada usia 30 an, itu dikarenakan gaya hidup yang serba enak,merokok, dan kurang olahraga (katanya). Berhubungan dengan gaya hidup ini saya mencoba menghubungkan dengan gaya hidup instan, menurut pengalaman pribadi dengan lingkungan sekitar, beberapa teman saya merokok,dugem,keluar malam, dan sering makan makanan yang serba instan memang sekali waktu perlu dicoba, tetapi jika kegiatan tersebut terlalu intens dilakukan dampak kedepannya buruk , sebagai contoh cerita dari tante saya, dia mempunyai teman yang terkena stroke dan komplikasi, berdasarkan diagnosa dokter, teman tante saya dulu mnjalani hidup yang sangat tidak sehat seperti keluar malam yang sangat sering, tidur di lantai, makan makanan yang serba enak dan berkolesterol tinggi, jarangnya olahraga ,dsb, darisitulah saya terbersit untuk menulis artikel ini.

0 komentar: